Gunung Kidul merupakan jajaran pegunungan yang terletak di bagian selatan dari Kota Yogyakarta. Daerah Gunung Kidul sendiri merupakan daerah dataran tinggi dengan jalan yang meliuk-liuk khas dataran tinggi, pemandangan di daerah Gunung Kidul masih terbilang cukup alami dengan jarak rumah satu dan yang lainnya masih cukup renggang
sumber gambar : j-cul.com
Dibalik semua keindahan yang ditawarkan oleh Gunung Kidul, tahukah anda bahwa dulunya Gunung Kidul pernah menjadi dasar dari laut dangkal.? Bagaimana bisa Gunung Kidul yang tergolong sebagai dataran tinggi dulunya merupakan dasar sebuah laut dangkal ? berikut penjelasannya
Apabila dilihat dari batuan yang tersingkap pada daerah Gunung Kidul, maka kita akan menemukan bahwa jenis batuan tersebut merupakan batugamping, batugamping sendiri merupakan salah satu jenis dari batuan sedimen yang tersusun dari material karbonat lebih dari 90% dari komposisi keseluruhan, hal ini dapat dites dengan meneteskan larutan HCl konsentrasi rendah pada batuan yang akan menimbulkan suatu reaksi kimia dimana batuan akan berbuih, selain itu di beberapa bagian juga dapat ditemukan batugamping yang mengandung fosil dari moluska moluska laut dangkal
www.saltthesandbox.org
tamasyasaujana.com
proses terbentuknya batugamping sendiri adalah akibat sedimentasi dari mineral kalsit, dimana sumber utama dari mineral kalsit ini merupakan cangkang - cangkang dari organisme laut dangkal contoh organisme tersebut adalah rumah dari kerang atau siput yang banyak dijumpai pada perairan laut dangkal.
lalu bagaimana bisa Gunung Kidul memiliki ketinggian seperti sekarang? Setelah batugamping hasil dari endapan mineral kalsit tadi terbentuk sempurna, ada suatu proses yang tenaganya berasal dari dalam bumi atau proses endogen yang kemudian akan berkontribusi dalam pengngkatan dataran yang dulunya merupakan dasar dari sebuah laut dangkal menjadi ketinggian 200-700 meter di atas permukaan laut. untuk lebih detailnya mengenai proses endogen yang berpengaruh baca juga keseimbangan proses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar